HIKMAH DARI PANDEMI COVID-19 BY MASRHA SALSABILA

  

Wabah Covid-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Hubei, Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pada tanggal 11 Maret 2020 sedangkan kasus positif Covid-19 di Indonesia pertama kali dideteksi pada tanggal 2 Maret 2020, ketika dua orang terkonfirmasi tertular dari seorang warga negara Jepang.Wabah atau Pandemi Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus corona dan menimbulkan gejala utama berupa gangguan pernapasan dan batuk – batuk.

 

Ada beberapa kemuingkina mengapa virus corona dapat terjadi sebuah studi gabungan WHO-China yang menyelidiki tentang asal-usul virus corona Covid-19 mengatakan bahwa penularan virus dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain adalah skenario yang paling mungkin. Hal itu terungkap dalam sebuah salinan draf yang diperoleh oleh The Associated Press,laporan itu sebagian besar didasarkan pada kunjungan tim ahli internasional WHO ke Wuhan, kota di China tempat Covid-19 pertama kali terdeteksi, dari pertengahan Januari hingga pertengahan Februari 2020. Dalam draf yang didapat AP tersebut, peneliti membuat daftar empat skenario sesuai urutan kemungkinan asal usul virus corona bernama SARS-CoV-2.

 

1.Virus corona berasal dari kelelawar
Kelelawar diketahui membawa virus corona dan kerabat terdekat dari virus penyebab Covid-19 telah ditemukan pada kelelawar. Namun, laporan tersebut mengatakan bahwa "jarak evolusioner antara virus kelelawar ini dan SARS-CoV-2 diperkirakan beberapa dekade, menunjukkan adanya hubungan yang hilang." Dikatakan virus yang sangat mirip telah ditemukan di trenggiling, yang merupakan jenis mamalia lain, tetapi juga mencatat bahwa cerpelai dan kucing rentan terhadap virus Covid-19, yang menunjukkan bahwa mereka juga bisa menjadi pembawa. Dalam laporan yang diterbitkan di situs Biorxiv.org, ilmuwan yang jadi kepala peneliti penyakit menular di institut virologi Wuhan ini menulis bahwa kelelawar tapal kuda merupakan inang dari virus yang terkait Sars coronavirus (SARSr-CoVs).Penelitian yang masih harud dikaji ini menulis bahwa kelelawar membawa banyak virus corona dengan tingkat keragaman genetik yang tinggi, terutama pada jumlah lonjakan protein yang menunjukkan bahwa mereka telah berevolusi dari waktu ke waktu untuk membantu penularannya. Semua protein kelelawar SARSr-CoV yang diuji memiliki afinitas pengikatan yang lebih tinggi pada ACE2 manusia daripada pada kelelawar ACE2, meskipun mereka menunjukkan afinitas pengikatan 10 kali lipat lebih rendah pada ACE2 manusia dibandingkan dengan rekan SARS-CoV mereka," katanya mengutip laporannya yang ditulis oleh SCMP.ACE2, atau angiotensin-converting enzyme 2, adalah protein yang menyediakan titik masuk bagi coronavirus untuk menghubungkan dan menginfeksi sel manusia, sedangkan lonjakan protein adalah bagian dari virus yang bisa mengikat ke sel manusia. Penelitian laboratorium sebelumnya membangun hubungan genetik yang kuat antara virus corona yang menyebabkan Covid-19 dan satu ditemukan di kelelawar tapal kuda di Cina tenggara.

2.Pasar Makanan Laut Wuhan

Draf laporan tidak meyakinkan apakah wabah dimulai di pasar makanan laut Wuhan yang memiliki salah satu kelompok kasus paling awal pada Desember 2019. Penemuan kasus lain sebelum wabah pasar Huanan menunjukkan kemungkinan telah dimulai di tempat lain. Tetapi laporan tersebut mencatat mungkin ada kasus yang lebih ringan yang tidak terdeteksi dan itu bisa menjadi hubungan antara pasar dan kasus sebelumnya. “Karena itu, tidak ada kesimpulan pasti tentang peran pasar Huanan dalam asal mula wabah, atau bagaimana infeksi masuk ke pasar, saat ini dapat ditarik,” tulis laporan itu. Pasar menjadi lokasi awal karena beberapa kios menjual berbagai hewan - dan beberapa bertanya-tanya apakah mereka telah membawa virus baru ke Wuhan. Laporan tersebut mencatat bahwa berbagai produk hewani - termasuk segala sesuatu mulai dari tikus bambu hingga rusa, sering kali dibekukan - dijual di pasar, begitu pula buaya hidup.

3.Kebocoron Laboratorium di Wuhan


Pandemi COVID-19 telah membawa perubahan di seluruh sektor kehidupan. Berbagai perubahan ini turut menuntut penyesuaian-penyesuaian yang tidak hanya pada aspek kesehatan, sosial maupun ekonomi namun juga perencanaan pembangunan yang berkelanjutan untuk generasi yang akan datang. Menkes atau Mentri Kesehatan menjelaskan bahwa ada dua aktivitas yang menjadi pemicu lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia yakni adanya kerumunan masa terutama di acara keagamaan serta tingginya pergerakan masyarakat di hari libur yang mana dua aktivitas tersebut, turut menjadi penyebab terjadinya lonjakan kasus COVID-19 pada periode sebelumnya. Keadaan bisa menjadi semakin sulit dikarenakan tingginya interksi dan mobilitas antar masyarakat tersebut tidak diikuti dengan kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan ketat seperti memakai masker dan mencuci tangan. Penularan antar manusia akan menjadi sangat mudah, mengingat COVID-19 dapat menular dengan sangat cepat melalui berbicara, batuk maupun bersin maka dari itu semua masyarakat diwajibkan untuk memakai masker,menjaga jarak,mengurangi kerumunan dan menggunakan handsanitazier sebelum makan atau pun menyentuh muka.

 

Virus corona masih terus menyebar di seluruh dunia. Umat Islam sebaiknya menyikapi pandemi Covid-19 ini dengan mengambil hikmah di baliknya karna setiap musibah pasti ada hikmahnya,menurut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, Allah SWT menciptakan keadaan yang tidak menyenangkan ini dengan menyisipkan hikmah di baliknya.Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber secara daring pada acara
Khotmil Quran Dalam Rangka Peringatan Malam Nuzulul Quran 1442 H yang diadakan Pengurus Besar Nahdlatul Wathan
"Karena pasti Allah setiap membuat kejadian pasti di baliknya ada hikmah. Dan hanya orang yang beriman, orang yang bertakwa yang bisa mengambil hikmah dengan sebaik-baiknya," ujar Muhadjir. Menko PMK mengajak umat islam untuk mengambil hikmah pandemi Covid-19. Di antaranya yaitu dengan selalu disiplin protokol kesehatan, serta meraih hikmah Ramadan dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT ."Marilah pada kesempatan ini kita betul-betul menjadi umat yang bisa mengambil hikmah dari wabah dengan terus mematuhi hidup yang disiplin terhadap kesehatan. Terutama mematuhi protokol kesehatan, selalu menggunakan masker, rajin cuci tangan, dan menghindari kerumunan," pesannya."Serta kita harus meningkatkan toleransi, gotong-royong, ta'awun, dan terus menunjung tinggi asma Allah SWT," pungkas Muhadjir.Adapun hikmah yang dapat di ambil karna Pandemi Covid-19

1.Menyadai Allah Maha Kuasa

Ustaz Wahyul menjelaskan Covid-19 membuat kita kembali menyadari bahwa kekuasaan Allah SWT mutlak atas segala sesuatu."Bahwa Allah berkuasa atas kematian, kehidupan, dan hancurnya sebuah negara. Begitu juga dengan membuat keadaan menjadi lebih baik," tutur Wahyul.

2. Covid-19 mengajarkan untuk tidak sombong
Covid-19 juga menunjukkan bahwa manusia tak bisa menyombongkan diri dengan kemampuan atau harta yang dimilikinya karena semua milik Allah SWT."Covid-19 menyadarkan kita untuk tidak sombong. Betapa negara dengan tingkat pendidikan yang tinggi, teknologi yang maju, tidak berdaya oleh makhluk Allah yang sangat kecil yang tidak tampak oleh mata," ucap Wahyul.

3. Semakin bertakwa pada Allah SWT
Hikmah Covid-19 berikutnya adalah membuat manusia untuk terus mengingat Allah dan bertakwa kepada Allah SWT. Di tengah situasi sulit ini, tak ada yang bisa memberikan pertolongan selain atas izin Allah SWT.

4. Beribadah dengan ikhlas
Wahyul mengatakan Covid-19 menunjukkan bahwa Allah SWT menginginkan agar setiap orang beribadah dengan ikhlas dan khusyuk.
"Masjid, gereja, rumah ibadah ditutup. Haji dan umrah tidak bisa dilaksanakan. Ini harus membuat kita sadar bahwa Sang Pencipta ingin ibadah yang tulus dan ikhlas di rumah, bukan yang dipertontonkan penuh kesombongan," kata Wahyul.

5. Mengingat kematian
Covid-19 juga menjadi pengingat manusia pada kematian, alam kubur, dan akhirat. Setiap orang harus bersiap-siap untuk menghadapi kematian yang bisa datang kapan saja dengan memperbanyak amal ibadah.

6.
Meningkatkan kepedulian
Virus corona juga membawa hikmah untuk meningkatkan kepedulian kepada sesama seperti keluarga, tetangga, teman, dan rekan kerja.
"Yang selama ini hidupnya cuek, tidak mau tahu, sekarang saatnya peduli dan saling membantu, bekerja sama untuk menghadapi wabah penyakit ini agar segera berakhir. Tidak boleh egois, karena bisa jadi bahaya untuk orang lain," tutur Wahyul

7. Meningkatkan kasih sayang
Covid-19 juga meningkatkan kasih sayang kepada keluarga dan orang-orang terdekat. Jika sebelum pandemi, anggota keluarga bekerja terpisah, kini bisa memiliki waktu lebih banyak di rumah,kesempatan ini bisa dimanfaatkan untuk saling memperhatikan, menunjukkan kasih sayang, bercengkerama, dan berkegiatan bersama."Kita jadi lebih dekat dengan keluarga. Mungkin yang di kota besar, sibuk di luar, dengan pandemi ini kita sibuk di dalam," ujar ketua MUI KH Cholil Nafis

8. Menyerahkan pada ahli
Pandemi virus corona juga menunjukkan bahwa segala sesuatu harus diserahkan kepada ahlinya. Misalnya ahli virus dan dokter. "Bicara agama serahkan pada alim ulama, bicara dunia serahkan pada ahlinya agar urusan cepat selesai," ucap Wahyul.

9. Terus menambah ilmu
Di masa pandemi ini, setiap orang juga dituntut untuk terus menambah ilmu, baik ilmu agama maupun bidang ilmu lainnya. Ilmu mampu membawa kehidupan menjadi lebih baik."Ini kesempatan untuk belajar meningkatkan kualitas agama kita, keluarga kita, anak-anak kita," ujar Wahyul.

 

10. Menjaga kebersihan
Hikmah Covid-19 berikutnya adalah mengingatkan kita untuk selalu menjaga kebersihan dengan mencuci tangan, berwudu, dan mandi agar terhindar dari Covid-19 dan berbagai penyakit lainnya.

                           
 xg ch   Itulah hikmah Covid-19 dalam kehidupan dan agama Islam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

UPRAK Indonesia Alyya Intan

Menjaga Semangat Ibadah Pasca Ramadhan